
Tidak banyak yang tahu bahwa Dimonim adalah nama burung endemik Papua yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “khabar baik”.
Karena nama yang mengandung kebaikan itulah maka PT. Martha Buana Abadi memakainya sebagai nama maskapai yang didirikan sejak tahun 2008 lalu. Walaupun pada tahun 2022 ada pergantian manajemen, nama Dimonim tetap dipakai dan ditambahkan kata “New” di depannya sebagai lambang semangat baru.
Begitu ujar Director of Maintenance New Dimonim Air D. Ari Nugroho saat ditemui tim INACA di kantornya yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (25/4/2025).
Tim INACA yang berkunjung ke Dimonim terdiri dari Staf Ahli Tri Poetra Indra Sakti, Kepala Data dan Publikasi Gatot Raharjo beserta staf magang Mochammad Hafidz Putra Fajar dan Marcell Tanalepy.
Menurut Ari Nugroho, Dimonim seperti juga maskapai di tanah air, sangat terdampak oleh pandemi Covid 19 pada tahun 2020-2022 lalu. Sampai saat ini, kondisi industri penerbangan nasional masih belum pulih.
Namun demikian, maskapai tetap harus beroperasi untuk bertahan dan berkembang, melayani transportasi udara bagi masyarakat. Untuk itu harus dicari jalan agar industri penerbangan segera pulih.
“Salah satu jalannya adalah dengan kolaborasi dengan semua stakeholder terkait,” begitu ujarnya. Jika industri penerbangan nasional pulih, maka itu adalah khabar baik bagi Indonesia.
Selama sekitar dua jam tim INACA berbincang dengan tim dari New Dimonim. Banyak hal terkait penerbangan nasional dibicarakan, terutama penerbangan di daerah Papua yang merupakan daerah operasi maskapai ini.
Kunjungan dari tim INACA ini memang untuk menggali permasalahan di lapangan dari maskapai anggota asosiasi.
Diharapkan dengan semakin diketahuinya permasalahan tersebut, INACA sebagai asosiasi dapat melakukan pendampingan untuk mengatasi isu-isu strategis yang dihadapi oleh maskapai penerbangan.
#inaca #dimonim #newdimonimair #khabarbaik