
Penumpang seringkali mengeluhkan aturan birokrasi dalam penerbangan yang dinilai tidak membantu bahkan cenderung menganggu. Sebenarnya tidak hanya penumpang, maskapai penerbangan pun juga seringkali disibukkan dengan aturan birokrasi operasional penerbangan.
Adanya aturan birokrasi tersebut, walaupun tidak dikenai biaya, prosesnya cukup memakan waktu sehingga pada akhirnya maskapai tetap harus mengeluarkan biaya terutama untuk menutup waktu yang hilang tersebut. Maklumlah, dalam bisnis itu waktu adalah uang.
Terkait hal tersebut, ada baiknya beberapa regulasi yang sebenarnya tidak diperlukan, walaupun gratis, sebaiknya dihapus saja. Dengan demikian operasional penerbangan nasional baik berjadwal, non berjadwal maupun kargo dapat lebih efisien untuk bersaing dengan maskapai luar negeri.
Demikian garis besar hasil diskusi antara tim INACA dengan tim Pegasus Air dalam seri kunjungan INACA ke maskapai anggotanya kali ini.
Kunjungan dilakukan oleh Staf Ahli INACA yaitu Tri Poetra Indra Sakti dan Rudy Marianto yang didampingi staf magang Mochamad Hafidz Putra Fajar dan Marcell Tanalepy.
Kunjungan dilakukan hari Selasa (29/4/2025) di kantor Pegasus Air di Komp. Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan dan disambut oleh Safety Officer Mansur dan Eko Hadi beserta staf operasi Tria dan staf safety Shofi Salsabila.
Dalam kesempatan tersebut, tim INACA juga menginformasikan dua agenda besar yang akan datang, yakni Indonesia Aero Summit (IAS) pada bulan Juli dan peringatan ulang tahun INACA pada Oktober 2025.
Pegasus Air merupakan maskapai penerbangan tidak berjadwal yang mempunyai AOC 135 dan saat ini mengoperasikan 5 unit pesawat Twin Otter yang melayani beberapa rute di Aceh, Balikpapan, dan Surabaya.
#inaca #pegasusair #birokrasipenerbangan