
INACA pada hari ini, Rabu, 15 Oktober 2025 merayakan Hari Ulang Tahun ke-55. Acara syukuran ulang tahun dilaksanakan di kantor INACA, SOHO Splendor Pancoran, Jakarta dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Lukman F. Laisa, Direktur Angkutan Udara Agustinus Budi Hartono, perwakilan dari Angkasa Pura Indonesia, AirNav Indonesia, Pertamina Patra Niaga, Jasa Raharja, Boeing Company serta dewan pakar, pengurus, maskapai anggota INACA dan undangan lainnya.
INACA didirikan pada 15 Oktober 1970 oleh para pimpinan maskapai penerbangan Indonesia waktu itu dan kemudian pada 23 November 1989 mendapatkan pengakuan dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara (pada waktu itu) Bapak Azwar Anas sebagai satu-satunya asosiasi maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Sejak didirikan, INACA telah berperan menjadi jantung industri penerbangan nasional. INACA bukan hanya sekadar perkumpulan, tetapi adalah rumah bagi maskapai penerbangan niaga berjadwal, niaga tidak berjadwal dan maskapai kargo di Indonesia.
INACA mempunyai peran sebagai jembatan komunikasi antara operator penerbangan dan Pemerintah Republik Indonesia, yaitu dengan membantu merumuskan kebijakan, menyuarakan tantangan, dan bekerja sama untuk menciptakan iklim bisnis yang adil dan berkelanjutan bagi industri penerbangan nasional.
INACA mempunyai komitmen pada 4 pilar di penerbangan yaitu peningkatan Keselamatan (Safety) penerbangan, peningkatan Keamanan (Security) penerbangan, peningkatan Layanan (Service) kepada penumpang, dan melakukan penerbangan berkelanjutan (sustainable).
Pada peringatan HUT ke-55 ini, INACA menyelenggarakan berbagai kegiatan dengan tema besar “Roadways Of Sustainable Aviation: Green, Smart and Harmonized”.
Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu:
– Indonesia Aero Summit pada bulan Juli 2025
– Bekerjasama dengan PT. Pertamina Patra Niaga dan BARINDO (asosiasi maskapai penerbangan asing di Indonesia) menyelenggarakan seminar Sustainable Aviation Fuel (SAF) bagi maskapai anggota INACA dan BARINDO pada 16 Oktober 2025.
– Invitasi golf bagi stakeholder penerbangan nasional pada 17 Oktober 2025.
Melalui tema yang diangkat tersebut, INACA mengajak semua stakeholder penerbangan nasional untuk mulai menyambut dan melaksanakan penerbangan hijau berkelanjutan melalui perencanaan yang matang.
Menurut Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, penerapan penerbangan hijau berkelanjutan tidak terlepas dari program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dari International Civil Aviation Organisation (ICAO) di mana tujuannya adalah untuk mencapai carbon neutral growth di sektor penerbangan internasional, dengan cara menstabilkan total emisi CO2 dari penerbangan di atas tingkat tahun acuan yang saat ini ditetapkan sebesar 85%.
“ICAO telah menetapkan bahwa pada tahun 2021-2023 merupakan fase rintisan. Tahun 2024-2026 adalah fase pertama sebagai tahun partisipasi sukarela (voluntary) dan tahun 2027-2035 adalah fase kedua sebagai tahun partisipasi wajib (mandatory). Sebagai negara anggota ICAO, tentu Indonesia juga wajib mengikuti program CORSIA ini. Semua stakeholder di industri penerbangan nasional wajib mengimplementasikannya,” ujar Denon.
INACA selaku perwakilan maskapai penerbangan nasional berharap agar program CORSIA ini di Indonesia terus berkembang sesuai mandat dari ICAO. Dengan demikian tujuan untuk mengurangi emisi CO2 di penerbangan tercapai dan di sisi lain industri penerbangan dapat beroperasi dengan lebih efektif dan efisien serta kepentingan masyarakat dapat tetap terlayani dengan baik.
INACA juga berharap semua stakeholder penerbangan baik dari regulator, operator dan masyarakat dapat berperan aktif dalam membuat sebuah peta jalan pengurangan emisi CO2 di penerbangan Indonesia. Diharapkan agar peta jalan tersebut diperkuat dengan sebuah regulasi yang mengikat sehingga dapat dijalankan oleh semua stakeholder secara berkelanjutan.