Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menghadapi tantangan logistik yang signifikan sekaligus membuka peluang luar biasa. Salah satu peluang tersebut hadir dalam industri seaplane.

Pengembangan industri seaplane yang modern dan efisien adalah solusi praktis untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil, memperkuat aksesibilitas, dan membuka koridor ekonomi baru di seluruh wilayah Indonesia.

Demikian salah satu kesimpulan dalam workshop terkait pengembangan industri seaplane yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bekerja sama dengan Textron Aviation, hari ini, Selasa (24/6/2025) di Jakarta.

INACA hadir dalam workshop dengan tema “Workshop on the Development of the Seaplane Industry in Indonesia” yang dibuka oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa tersebut.

Workshop ini membahas empat hal yaitu terkait potensi seaplane dalam mendorong sektor pariwisata, menciptakan lapangan kerja di sektor penerbangan dan perdagangan antar-pulau. Keselamatan dalam operasional seaplane. Keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan dalam operasional seaplane. Serta mendorong semua peserta—dari instansi pemerintah, pelaku industri, peneliti, hingga masyarakat—untuk aktif terlibat dalam menyusun peta jalan yang visioner, realistis, dan dapat diimplementasikan.

Workshop diisi dengan pemaparan dari Textron Aviation, Wipaire Aviation, Australia Seaplanes Global pada sesi pertama. Pada sesi kedua, tampil memberikan pemaparan dari Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi, PT. Dirgantara Indonesia, serta perwakilan dua maskapai anggota INACA yang telah mengoperasikan seaplane yaitu Airfast dan Travira.

#inaca @seaplane

Author