Workshop Era Baru Pelacakan Pesawat dan Tanggap Darurat Global

Staf Khusus INACA Capt. Dr. Toto Soebandoro pada hari Rabu (3/12/2025) menjadi salah satu narasumber dalam workshop yang diselenggarakan oleh Basarnas Indonesia dengan tema “Era Baru Pelacakan Pesawat dan Tanggap Darurat Global”.

Tujuan diadakannya workshop yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kantor Pusat Basarnas tersebut adalah untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam membangun sistem keselamatan penerbangan nasional yang terintegrasi, terukur, dan berkelanjutan.

Workshop dibuka oleh Kabasarnas Marsdya. TNI. M. Syafei, dengan narasumber selain dari INACA adalah dari DKPPU dan Direktorat Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, Airnav Indonesia dan Garuda Indonesia.

Pada acara tersebut Capt. Dr. Toto Soebandoro membawakan materi dengan judul “Peran dan Kontribusi Industri Penerbangan Nasional dalam Penguatan Sistem Peringatan dan Tanggap Darurat Penerbangan”.

Dalam paparan tersebut disampaikan bahwa INACA menaungi dan mewakili anggotanya sebagai koordinator dalam berkontribusi terhadap penerbangan nasional, merujuk pada State Safety Program – SSP, di mana operator anggota INACA memenuhi (comply) ketentuan pemerintah.

Operator anggota INACA bertanggung jawab terhadap pelaksanaan keselamatan penerbangan nasional – SMS. Disamping itu Anggota INACA juga comply terhadap ketentuan emergency response plan (ERP) jika terjadi di dalam perusahaannya.

Anggota INACA terus menerus berkolaborasi dengan institusi lain seperti DKPPU, Airnav Indonesia, dan KNKT serta Basarnas dalam menangani ERP, di mana semua itu tertuang dalam ERP Manual

Terkait dengan era digital, Anggota INACA terus merujuk pada ketentuan yang lebih berdampak pada aviation security (siber) dalam kendali BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara). Hal ini senantiasa dibahas dalam Komite Nasional Keamanan Penerbangan – KNKP.

Terkait dengan Global Aeronautical Distress and Safety System (GADSS) yaitu teknologi baru yg dapat mendeteksi posisi pesawat secara riil jika dalam kondisi distress, saat ini baru diwajibkan untuk pesawat yang dibuat 1 Januari 2024 ke atas dan diterapkan per 1 Januari 2025.