Moda transportasi udara atau penerbangan merupakan moda transportasi yang paling aman dibanding moda transportasi lain. Rasio jumlah kecelakaan yang melibatkan pesawat terbang sangat kecil dibanding kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor seperti misalnya sepeda motor, mobil, bus serta kendaraan dari moda transporasi lain seperti kapal dan kereta api.
Salah satu yang menyebabkan kecilnya jumlah kecelakaan pada penerbangan adalah semakin canggihnya teknologi pada pesawat modern saat ini dan adanya sistem keselamatan ganda pada pesawat tersebut, baik saat pesawat masih di darat atau sudah mengudara. Selain itu, hal-hal terkait penerbangan juga diatur secara ketat yang semuanya berujung pada keselamatan.
Semua aturan penerbangan itu mengacu pada satu aturan baku yang dikeluarkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organisation/ ICAO). Dengan demikian aturan keselamatan penerbangan di seluruh dunia mempunyai standar yang sama.
Aturan itu misalnya terkait pengaturan lalu lintas penerbangan, operasional penerbangan, perawatan pesawat bahkan hingga kesehatan pilot dan sistem sekolah pilot, teknisi, pengatur lalu lintas penerbangan (ATC) semua diatur dengan standar yang sama. Semua itu menjadikan operasional penerbangan lebih teratur dan tingkat keselamatannya tinggi.
Kembali pada sistem keselamatan pada pesawat dan operasional pesawat yang berlapis-lapis, secara kasat mata dapat kita lihat dengan adanya 2 orang pilot di dalam kokpit pesawat yaitu captain pilot dan first officer (FO). Dua pilot ini diatur sistem kerjanya sehingga tidak saling berebutan.
Antara Captain dan FO juga mempunyai kualifikasi yang sama dalam menerbangkan pesawat. Dan dalam sebuah penerbangan, yang menerbangkan pesawat bisa saja bergantian antara Captain dan FO. Pilot yang menerbangkan pesawat disebut Pilot Flying sedang pilot yang tidak menerbangkan pesawat disebut Pilot Monitoring.
Masing-masing pilot menghadapi instrumen yang sama, tetapi hanya satu yang dapat dioperasikan pada saat terbang, yaitu oleh Pilot Flying. Satu instrumen lagi sebagai back up atau cadangan jika sistem yang sedang dipakai tidak berfungsi dengan normal.
Sistem di darat
Sistem keselamatan ganda ini juga terdapat saat pesawat masih di darat. Misalnya untuk menyalakan kelistrikan dan mesin pesawat, hampir semua pesawat saat ini sudah dibantu dengan sistem yang namanya auxilliary power unit (APU). Pada pesawat tertentu, terutama pesawat jet, APU sudah tertanam di badan pesawat.
Fungsi APU yaitu untuk membantu menghidupkan peralatan elektrik (listrik) di pesawat, menghidupkan mesin pesawat dan menghidupkan air conditioning (AC) pesawat. Jadi APU ini sebenarnya alat bantu, bukan alat utama dalam pesawat, karena ketika mesin pesawat sudah beroperasi, maka semua akan diambil alih oleh mesin ini.
Walaupun hanya alat pembantu, jika salah satu fungsi APU terganggu, maka masih ada alat-alat lain sebagai cadangan seperti yang namanya Ground Power Unit (GPU) untuk menyediakan listrik di pesawat, GTC untuk membantu menyalakan mesin pesawat dan Air Conditioning Car untuk membantu menyalakan AC di pesawat.
Alat-alat ini sebenarnya adalah alat-alat yang biasa dalam penerbangan, namun jarang diketahui oleh penumpang. Hal ini karena alat-alat ini jarang dipakai.APU misalnya hanya dipakai saat mesin pesawat tidak beroperasi. Begitu juga GPU, GPC dan Air Conditioning Car hanya dipakai saat APU tidak berfungsi.
Namun demikian, keberadaan alat-alat ini menandakan bahwa sistem keselamatan di pesawat itu berlapis-lapis.
Suara bising dan asap
Istilah “tak kenal maka tak sayang”, mungkin tepat untuk menyatakan hubungan antara penumpang dengan alat-alat ini. Karena jarang melihatnya beroperasi, terkadang penumpang kaget saat alat-alat tersebut beroperasi.
Misalnya terkait suaranya yang keras (bising) serta terkadang adanya asap yang muncul karena alat-alat ini biasanya jarang dioperasikan. Memang operasional pesawat dan peralatan pesawat itu hampir semua mengeluarkan suara yang keras. Anda mungkin pernah melihat teknisi dan juru parkir pesawat selalu menggunakan penutup telinga. Hal ini salah satunya untuk melindungi telinga mereka dari suara keras yang ditimbulkan saat pesawat beroperasi.
Penumpang di kabin memang tidak mendengar suara keras dan bising ini. Karena demi kenyamanan, pabrikan pesawat selalu membuat teknologi di kabin pesawat yang kedap suara, sehingga suara bising dari luar pesawat tidak terdengar.
Demi kenyamanan penumpang juga, pada saat alat-alat tersebut dioperasikan, biasanya awak pesawat menutup pintu pesawat sehingga suara bising dan asap (kalau ada) tidak masuk ke dalam pesawat.
Kalaupun ada asap yang masuk pesawat, sebenarnya juga bisa langsung diisolasi melalui sistem di kokpit oleh pilot sehingga tidak menyebar dan mengganggu kenyamanan penumpang.
Asap di kabin ini, selain berasal dari luar pesawat, terkadang juga diakibatkan pasokan AC dari Air Conditioning Car yang bermasalah. Hal ini bisa langsung cepat diatasi pilot dengan abnormal checklist procedure. Sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang.
Itulah beberapa hal kecil yang jarang diketahui oleh penumpang, namun sebenarnya hal yang biasa dalam operasional penerbangan dan tidak mengganggu keselamatan penerbangan.Justru adanya peralatan dan sistem-sistem ganda tersebut menandakan bahwa keselamatan penerbangan itu sangat diutamakan untuk meminimalkan kecelakaan pesawat.
Selamat terbang. Enjoy with your flight and happy landing.
(Tim Expert INACA)