Libur lebaran atau lebih dikenal sebagai mudik lebaran pada tahun 2023 ini diprediksi akan sangat semarak. Hal itu karena ada penambahan jumlah pemudik secara nasional yang sangat pesat dibanding tahun lalu. Dari survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, pada tahun 2022 lalu jumlah pemudik 85,5 juta orang. Sedangkan tahun ini jumlahnya diprediksi mencapai 123,8 juta orang atau naik 44,79 persen.
Mengelola pergerakan orang sebanyak itu dengan berbagai moda transportasi, tentu merupakan tantangan tersendiri. Apalagi waktu yang diperlukan tidak terlalu panjang. Secara resmi, pemerintah memberikan cuti bersama bagi masyarakat selama 7 hari, termasuk 2 hari untuk libur Idul Fitri, yaitu dimulai dari tanggal 19 sampai dengan 25 April 2023. Masyarakat memang bisa memperpanjang cuti secara pribadi sampai dengan tanggal 28 April pada hari Jumat dan bisa ditambah dengan libur Sabu-Minggu.
Pemerintah juga telah menyiapkan sarana dan prasarana, terutama angkutan umum massal untuk membantu memperlancar pergerakan para pemudik ini. Angkutan umum massal yang telah disiapkan di antaranya adalah 57.693 unit bus di 111 terminal, 209 unit kapal penyeberangan (ASDP), 412 unit pesawat terbang pada 51 bandara domestik dan 16 bandara internasional, 26 kapal penumpang, 111 kapal perintis, 773 kapal swasta pada 260 pelabuhan, serta 605 gerbong kereta per hari pada 145 stasiun.
Keselamatan dan keamanan
Dalam setiap momentum liburan, yang perlu diperhatikan tentunya adalah keselamatan dan keamanan. Keselamatan secara garis besar terkait dengan perjalanan atau operasional dari tempat asal sampai ke tempat tujuan. Jangan sampai dalam perjalanan tersebut terjadi insiden atau bahkan aksiden/ kecelakaan yang dapat mempengaruhi liburan para pemudik.
Sedangkan keamanan dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang menyangkut dengan hal-hal pelanggaran hukum. Misalnya pencurian barang-barang pemudik, pencurian alat-alat transportasi bahkan hingga pembunuhan.
Keselamatan dan keamanan ini harus diperhatikan secara serius. Tidak hanya oleh para pemudik sendiri, tapi juga stakeholder lain seperti pemerintah dengan berbagai kementerian dan lembaga (kementerian perhubungan, kepolisian, BUMN dan lainnya) serta operator transportasi baik darat-laut-udara-kereta api.
Beruntungnya, dalam hal keselamatan dan keamanan ini sudah merupakan keharusan yang dilaksanakan sehari-hari atau dalam setiap operasional transportasi. Dengan demikian yang diperlukan hanya peningkatan kuantitasnya mengingat jumlah penumpangnya juga akan melonjak tajam. Dan dengan demikian juga diperlukan pengawasan yang lebih intensif dari regulator. Biasanya sebelum masuk pada musim mudik, sudah dilakukan rampcheck terhadap moda transportasi seperti bus, kereta, kapal dan pesawat. Sehingga keselamatan dan keamanan bagi pergerakan jutaan pemudik dalam waktu yang singkat itu tetap terjamin.
Kenyamanan
Selain keselamatan dan keamanan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan para pemudik, terutama selama perjalanan dari tempat asal sampai tempat tujuan. Kenyamanan ini menyangkut banyak hal, seperti misalnya kelancaran perjalanan hingga harga tiket transportasi umum seperti bus, kereta, kapal hingga pesawat.
Di saat musim mudik lebaran ini, banyak masyarakat yang mengeluh terkait harga tiket moda transportasi yang melambung tinggi dibanding pada hari-hari biasa. Kenaikan ini sebenarnya wajar, mengingat bahwa bisnis transportasi juga sama seperti bisnis pada umumnya yaitu bergantung pada mekanisme pasar. Pada saat permintaan meningkat, maka harga juga ikut naik.
Hanya saja untuk harga tiket transportasi kelas ekonomi di Indonesia masih diatur oleh pemerintah. Terdapat tarif batas atas (TBA) harga tiket kelas ekonomi yang diatur pemerintah untuk melindungi masyarakat. Operator transportasi tidak boleh menjual melebihi TBA itu kecuali ada tuslah yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan untuk harga tiket kelas non ekonomi seperti kelas bisnis, eksekutif, utama dan lainnya, tidak diatur pemerintah sehingga operator transportasi boleh menjual dengan harga berapapun sesuai dengan kekuatan pasar.
Harga tiket yang mahal selama lebaran ini juga dipengaruhi oleh operasional moda transportasi tersebut. Biasanya operasional transportasi selama lebaran ini hanya satu arah yang menguntungkan yaitu arah pergi, sedangkan arah baliknya biasanya tidak ada penumpang atau kalaupun ada sangat sedikit.
Misalnya kalau kita naik bus rute dari Jakarta menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur pasti penumpangnya sangat banyak. Sedangkan untuk rute sebaliknya atau yang menuju ke Jakarta, penumpangnya sangat sedikit.
Jadi wajar kalau operator menaikkan harga tiket bus atau kereta dari Jakarta asal tidak melebihi tarif yang ditetapkan pemerintah, sehingga dapat mensubsidi harga tiket yang menuju Jakarta sehingga operatornya tidak rugi. Begitupula untuk tiket pesawat dari Jakarta menuju luar Jawa, harganya bisa lebih tinggi dibanding dari luar Jawa menuju Jakarta.
Pengelolaan jalur mudik
Masih terkait kenyamaan, yang juga perlu dilakukan adalah pengelolaan jalur mudik untuk kelancaran perjalanan, baik untuk mudik maupun balik. Hal ini terkait dengan pengelolaan lalu lintas jalan raya mengingat banyaknya kendaraan yang dipakai mudik, baik itu kendaraan transportasi massal maupun kendaraan pribadi.
Pengaturan ini untuk memastikan tidak ada kemacetan panjang dan parah, terutama di jalan tol trans Jawa yang dapat mempengaruhi kenyamanan para pemudik.
Sejak tahun lalu, pemerintah memberlakukan sistem one way pada hari-hari tertentu dari Jakarta sampai Semaran pada saat mudik dan rute sebaliknya pasa saat balik lebaran. Sistem ini sangat bagus untuk mengurai kemacetan di jalan tol. Namun yang perlu diperhatikan adalah arus sebaliknya.
Misalnya pada saat sedang dilakukan sistem one way pada rute Jakarta-Semarang, maka yang juga perlu diperhatikan adalah kelancaran arus sebaliknya dari Semarang-Jakarta. Karena rute ini juga masih dibutuhkan maysrakat, walaupun jumlahnya sedikit. Selain itu rute ini juga diperlukan oleh transportasi umum terutama bus yang telah selesai mengantar penumpang dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk kembali lagi ke Jakarta.
Jika perjalanan ke Jakarta tersendat, maka akan mempengaruhi suplai bus di Jakarta sehingga kenyamanan penumpang dari Jakarta juga akan terganggu.
Memang tidak mudah mengatur lalu lintas transportasi bagi jutaan pemudik. Untuk itulah diperlukan kolaborasi antar stakeholder dan juga dengan masyarakat. Kita perlu memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah melakukan berbagai upaya untuk melancarkan mudik tahun ini. Dan kita berharap mudik lebaran tahun ini menjadi mudik yang aman dan berkesan.
Salam,
Denon Prawiraatmadja
- Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perhubungan
- Ketua Umum INACA.
Artikel ini sudah dimuat di kompas.com 16 April 2023 Klik Disini